Kamis, 24 Februari 2011

Kebudayaan Indonesia

KEBUDAYAAN INDONESIA

Budaya Indonesia

Tari tradisional, bagian dari budaya daerah yang menyusun kebudayaan nasional Indonesia
Budaya Indonesia adalah seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan lokal, maupun kebudayaan asal asing yang telah ada di Indonesia sebelum Indonesiamerdeka pada tahun 1945.
Kebudayaan nasional
Kebudayaan nasional adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional. Definisi kebudayaan nasional menurut TAP MPR No.II tahun 1998, yakni:
Kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta, karya dan karsa bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesia untuk mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa, serta diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap bidang kehidupan bangsa. Dengan demikian Pembangunan Nasional merupakan pembangunan yang berbudaya.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Wujud, Arti dan Puncak-Puncak Kebudayaan Lama dan Asli bai Masyarakat Pendukukungnya, Semarang: P&K, 199
kebudayaan nasional dalam pandangan Ki Hajar Dewantara adalah “puncak-puncak dari kebudayaan daerah”. Kutipan pernyataan ini merujuk pada paham kesatuan makin dimantapkan, sehingga ketunggalikaan makin lebih dirasakan daripada kebhinekaan. Wujudnya berupa negara kesatuan, ekonomi nasional, hukum nasional, serta bahasa nasional. Definisi yang diberikan oleh Koentjaraningrat dapat dilihat dari peryataannya: “yang khas dan bermutu dari suku bangsa mana pun asalnya, asal bisa mengidentifikasikan diri dan menimbulkan rasa bangga, itulah kebudayaan nasional”. Pernyataan ini merujuk pada puncak-puncak kebudayaan daerah dan kebudayaan suku bangsa yang bisa menimbulkan rasa bangga bagi orang Indonesia jika ditampilkan untuk mewakili identitas bersama.Nunus Supriadi, “Kebudayaan Daerah dan Kebudayaan Nasional”
Pernyataan yang tertera pada GBHN tersebut merupakan penjabaran dari UUD 1945 Pasal 32. Dewasa ini tokoh-tokoh kebudayaan Indonesia sedang mempersoalkan eksistensi kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional terkait dihapuskannya tiga kalimat penjelasan pada pasal 32 dan munculnya ayat yang baru. Mereka mempersoalkan adanya kemungkinan perpecahan oleh kebudayaan daerah jika batasan mengenai kebudayaan nasional tidak dijelaskan secara gamblang.
Sebelum di amandemen, UUD 1945 menggunakan dua istilah untuk mengidentifikasi kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional. Kebudayaan bangsa, ialah kebudayaan-kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagi puncak-puncak di daerah-daerah di seluruh Indonesia, sedangkan kebudayaan nasional sendiri dipahami sebagai kebudayaan angsa yang sudah berada pada posisi yang memiliki makna bagi seluruh bangsa Indonesia. Dalam kebudayaan nasional terdapat unsur pemersatu dari Banga Indonesia yang sudah sadar dan menglami persebaran secara nasional. Di dalamnya terdapat unsur kebudayaan bangsa dan unsur kebudayaan asing, serta unsur kreasi baru atau hasil invensi nasional. Direktorat Sejarah dan Nilai Tradsional, Kongres Kebudayaan 1991: Kebudayaan Nasional Kini dan di Masa Depan,
Wujud kebudayaan daerah di Indonesia
Kebudayaan daerah tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di seluruh daerah di Indonesia. Setiap saerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda.
Rumah gadang, rumah adat sumatera barat
§  Aceh: Rumoh Aceh
§  Sumatera Barat : Rumah Gadang
§  Sumatera Selatan : Rumah Limas
§  Jawa : Joglo
§  Papua : Honai
§  Sulawesi Selatan : Tongkonang (Tana Toraja), Bola Soba (Bugis Bone), Balla Lompoa (Makassar Gowa)
§  Sulawesi Tenggara: Istana buton
§  Sulawesi Utara: Rumah Panggung
§  Kalimantan Barat: Rumah Betang
§  Nusa Tenggara Timur: Lopo
§  Maluku : Balieu (dari bahasa Portugis)
Tarian

Tarian Pakarena di pulau Selayar di masa Hindia Belanda
§  Aceh: Saman, Seudati
§  Betawi: Yapong
Tari jaipong, Tarian daerah Jawa Barat
§  Nias : Famaena
Lagu

§  Maluku :
§  Minangkabau :
§  Aceh :
Alat musik

§  Jawa: [[Gamelan][kendang jawa]].
§  Sasando
§  Tifa
§  Saluang
§  Rebana
§  Bende
§  Kenong
§  Serunai
§  Jidor
§  Saron
§  Kecapi
§  Bonang
§  Calung
§  Rebab
Gambar
§  Jawa: Wayang.
§  Tortor: Batak
Patung
§  Jawa: Patung Buto, patung Budha.
§  Bali: Garuda.
§  Irian Jaya: Asmat.
Pakaian

§  Jawa: Batik.
§  Sumatra Utara: Ulos, Suri-suri, Gotong.
§  sumatra selatanSongket
§  Lampung : Tapis
§  Bugis - MakassarBaju Bodo dan Jas Tutup, Baju La'bu
Suara
§  Jawa: Sinden.
§  Sumatra: Tukang cerita.
§  Talibun : (Sibolga, Sumatera Utara)
Sastra/tulisan

§  Jawa: Babad Tanah Jawa, karya-karya Ronggowarsito.
§  Bali: karya tulis di atas Lontar.
§  Sumatra bagian timur (Melayu): Hang Tuah
§  Sulawesi Selatan Naskah Tua Lontara
§  Timor Ai Babelen, Ai Kanoik




Makanan

Aceh

§  Timpan
§  Mi Aceh
§  Pulut

Sumatera Utara

§  Tuak
§  Kwetiau
§  Pangsit
§  Pok pia
§  Arsik

Sumatera Barat

§  Rendang
§  Sarabi

Jambi

Sumatera Selatan

§  Kerupuk
§  Tekwan
§  Model
§  Tekwan

Masakan

 Minuman

Riau

Lampung

§  Seruwit

Banten

§  Emping

 DKI Jakarta

§  Emping
§  Geplak
§  Risoles

Jawa Barat

Bandung-Priangan

§  Karedok
§  Batagor
§  Lotek
§  Serabi
§  Colenak
§  Combro
§  Colenak
§  Misro
§  Peuyeum
§  Cireng
§  Gepuk
§  Bajigur
§  Bala-bala
§  Gehu

Cirebon

Bogor

Jawa Tengah

§  Kota Bondowoso: Tape (Tapai)
§  Kota Jember: Suwar-suwir
§  Kota Kediri: Tahu
§  Kota Lamongan: Tahu campur
§  Kota Madiun: Pecel [1]
§  Kota Bojonegoro: Ledre ( kue / keripik pisang raja )
§  Kota Pekalongan: Megono
§  Kota Purwokerto: Mendoan

Semarang

§  Lumpia/Lumpia Semarang, Tahu Pong, Tahu Gimbal, Sego Ayam(Nasi Ayam)

Banyumas

§  Lanting

 Slawi

Jepara

losari barat,mojokerto,gedeg,indonesia

 [sunting]Solo

§  Dawet
§  Ampyang

Yogyakarta

§  Bakpia
§  Geplak
§  Getuk
§  Klepon
§   
§  Mendut
§  Pecel
§  Timus
§  Tumpeng
§  Urap

 Jawa Timur

§  Bakso
§   
§   

Madura

§  Gulai
§  Klepon
§  Sate
§  lepet

Bali

Makanan

 Jajanan

Nusa Tenggara Barat

Kalimantan Barat

§  Ca Kwe

Kalimantan Selatan

Kalimantan Tengah

Kalimantan Timur

 Sulawesi Utara

 Masakan

§  RW

Minuman

§  Gohu

 Sulawesi Selatan

Penganan

§  Nagasari/Doko'-doko'unti

Masakan

 Sulawesi Tenggara

§  Soami (Daerah Buton dan Wakatobi)
§  Kambalu (Daera Wangi-wangi)
§  Luluta (Daera Wangi-wangi)
§  Heb'atu (Daera Wangi-wangi)
§  Gule-gule (Daera Wangi-wangi)
§  Susuru (Daera Wangi-wangi)

Maluku

§  Papeda
§   

Lain-Lain

Kue Tradisional Fermentasi




Created by:NURUL ISTQOMAH
IX_G     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar