Kamis, 24 Februari 2011

SEJARAH PERMAINAN BASKET

Sejarah Basket




Bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang yang saling bertanding mencetak poin dengan memasukkan bola ke dalam keranjang lawan. Bola basket sangat cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang olahraga tertutup dan hanya memerlukan lapangan yang relatif kecil. Selain itu, bola basket mudah dipelajari karena bentuk bolanya yang besar, sehingga tidak menyulitkan pemain ketika memantulkan atau melempar bola tersebut.
Bola basket adalah salah satu olahraga yang paling digemari oleh penduduk Amerika Serikat dan penduduk di belahan bumi lainnya, antara lain di Amerika Selatan, Eropa Selatan, Lithuania, dan juga di Indonesia.

Sejarah perkembangan

Basket dianggap sebagai olahraga unik karena diciptakan secara tidak sengaja oleh seorang pastor. Pada tahun 1891, Dr. James Naismith, seorang pastor asal Kanada yang mengajar di sebuah fakultas untuk para mahasiswa profesional di YMCA (sebuah wadah pemuda umat Kristen) di Springfield, Massachusetts, harus membuat suatu permainan di ruang tertutup untuk mengisi waktu para siswa pada masa liburan musim dingin di New England.Terinspirasi dari permainan yang pernah ia mainkan saat kecil di Ontario,Naismith menciptakan permainan yang sekarang dikenal sebagai bola basket pada 15 Desember 1891.
Menurut cerita, setelah menolak beberapa gagasan karena dianggap terlalu keras dan kurang cocok untuk dimainkan di gelanggang-gelanggang tertutup, dia lalu menulis beberapa peraturan dasar, menempelkan sebuah keranjang di dinding ruang gelanggang olahraga, dan meminta para siswanya untuk mulai memainkan permainan ciptaannya itu.

Pertandingan resmi bola basket yang pertama, diselenggarakan pada tanggal 20 Januari 1892 di tempat kerja Dr. James Naismith. "Basket ball" (sebutan bagi olahraga ini dalam bahasa Inggris), adalah sebutan yang digagas oleh salah seorang muridnya. Olahraga ini pun menjadi segera terkenal di seantero Amerika Serikat. Penggemar fanatiknya ditempatkan di seluruh cabang YMCA di Amerika Serikat. Pertandingan demi pertandingan pun segera dilaksanakan di kota-kota di seluruh negara bagian Amerika Serikat.

Pada awalnya,setiap tim berjumlah sembilan orang dan tidak ada dribble,sehingga bola hanya dapat berpindah melalui pass (lemparan). Sejarah peraturan permainan basket diawali dari 13 aturan dasar yang ditulis sendiri oleh James Naismith. Aturan dasar tersebut adalah sebagai berikut.
1. Bola dapat dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan.

2. Bola dapat dipukul ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan, tetapi tidak boleh dipukul menggunakan kepalan tangan (meninju).
3. Pemain tidak diperbolehkan berlari sambil memegang bola. Pemain harus melemparkan bola tersebut dari titik tempat menerima bola, tetapi diperbolehkan apabila pemain tersebut berlari pada kecepatan biasa.
4. Bola harus dipegang di dalam atau diantara telapak tangan. Lengan atau anggota tubuh lainnya tidak diperbolehkan memegang bola.
5. Pemain tidak diperbolehkan menyeruduk, menahan, mendorong, memukul, atau menjegal pemain lawan dengan cara bagaimanapun. Pelanggaran pertama terhadap peraturan ini akan dihitung sebagai kesalahan, pelanggaran kedua akan diberi sanksi berupa pendiskualifikasian pemain pelanggar hingga keranjang timnya dimasuki oleh bola lawan, dan apabila pelanggaran tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencederai lawan, maka pemain pelanggar akan dikenai hukuman tidak boleh ikut bermain sepanjang pertandingan. Pada masa ini, pergantian pemain tidak diperbolehkan.
6. Sebuah kesalahan dibuat pemain apabila memukul bola dengan kepalan tangan (meninju), melakukan pelanggaran terhadap aturan 3 dan 4, serta melanggar hal-hal yang disebutkan pada aturan 5.
7. Apabila salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut-turut, maka kesalahan itu akan dihitung sebagai gol untuk lawannya (berturut-turut berarti tanpa adanya pelanggaran balik oleh lawan).
8. Gol terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari lapangan masuk ke dalam keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga keranjang tidak menyentuh atau mengganggu gol tersebut. Apabila bola terhenti di pinggir keranjang atau pemain lawan menggerakkan keranjang, maka hal tersebut tidak akan dihitung sebagai sebuah gol.

9. Apabila bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan kembali ke dalam dan dimainkan oleh pemain pertama yang menyentuhnya. Apabila terjadi perbedaan pendapat tentang kepemilikan bola, maka wasitlah yang akan melemparkannya ke dalam lapangan. Pelempar bola diberi waktu 5 detik untuk melemparkan bola dalam genggamannya. Apabila ia memegang lebih lama dari waktu tersebut, maka kepemilikan bola akan berpindah. Apabila salah satu pihak melakukan hal yang dapat menunda pertandingan, maka wasit dapat memberi mereka sebuah peringatan pelanggaran.
10. Wasit berhak untuk memperhatikan permainan para pemain dan mencatat jumlah pelanggaran dan memberi tahu wasit pembantu apabila terjadi pelanggaran berturut-turut. Wasit memiliki hak penuh untuk mendiskualifikasi pemain yang melakukan pelanggaran sesuai dengan yang tercantum dalam aturan 5.
11. Wasit pembantu memperhatikan bola dan mengambil keputusan apabila bola dianggap telah keluar lapangan, pergantian kepemilikan bola, serta menghitung waktu. Wasit pembantu berhak menentukan sah tidaknya suatu gol dan menghitung jumlah gol yang terjadi.
12. Waktu pertandingan adalah 4 quarter masing-masing 10 menit
13. Pihak yang berhasil memasukkan gol terbanyak akan dinyatakan sebagai pemenang.


Pada Agustus 1936, saat menghadiri Olimpiade Berlin 1936, ia dinamakan sebagai Presiden Kehormatan Federasi Bola Basket Internasional. Terlahir sebagai warga Kanada, ia menjadi warga negara Amerika Serikat pada 4 Mei 1925.
Naismith meninggal dunia 28 November 1939, kurang dari enam bulan setelah menikah untuk kedua kalinya.


~The End~
Created by   :Nurul Istiqomah

Kebudayaan Indonesia

KEBUDAYAAN INDONESIA

Budaya Indonesia

Tari tradisional, bagian dari budaya daerah yang menyusun kebudayaan nasional Indonesia
Budaya Indonesia adalah seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan lokal, maupun kebudayaan asal asing yang telah ada di Indonesia sebelum Indonesiamerdeka pada tahun 1945.
Kebudayaan nasional
Kebudayaan nasional adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional. Definisi kebudayaan nasional menurut TAP MPR No.II tahun 1998, yakni:
Kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta, karya dan karsa bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesia untuk mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa, serta diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap bidang kehidupan bangsa. Dengan demikian Pembangunan Nasional merupakan pembangunan yang berbudaya.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Wujud, Arti dan Puncak-Puncak Kebudayaan Lama dan Asli bai Masyarakat Pendukukungnya, Semarang: P&K, 199
kebudayaan nasional dalam pandangan Ki Hajar Dewantara adalah “puncak-puncak dari kebudayaan daerah”. Kutipan pernyataan ini merujuk pada paham kesatuan makin dimantapkan, sehingga ketunggalikaan makin lebih dirasakan daripada kebhinekaan. Wujudnya berupa negara kesatuan, ekonomi nasional, hukum nasional, serta bahasa nasional. Definisi yang diberikan oleh Koentjaraningrat dapat dilihat dari peryataannya: “yang khas dan bermutu dari suku bangsa mana pun asalnya, asal bisa mengidentifikasikan diri dan menimbulkan rasa bangga, itulah kebudayaan nasional”. Pernyataan ini merujuk pada puncak-puncak kebudayaan daerah dan kebudayaan suku bangsa yang bisa menimbulkan rasa bangga bagi orang Indonesia jika ditampilkan untuk mewakili identitas bersama.Nunus Supriadi, “Kebudayaan Daerah dan Kebudayaan Nasional”
Pernyataan yang tertera pada GBHN tersebut merupakan penjabaran dari UUD 1945 Pasal 32. Dewasa ini tokoh-tokoh kebudayaan Indonesia sedang mempersoalkan eksistensi kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional terkait dihapuskannya tiga kalimat penjelasan pada pasal 32 dan munculnya ayat yang baru. Mereka mempersoalkan adanya kemungkinan perpecahan oleh kebudayaan daerah jika batasan mengenai kebudayaan nasional tidak dijelaskan secara gamblang.
Sebelum di amandemen, UUD 1945 menggunakan dua istilah untuk mengidentifikasi kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional. Kebudayaan bangsa, ialah kebudayaan-kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagi puncak-puncak di daerah-daerah di seluruh Indonesia, sedangkan kebudayaan nasional sendiri dipahami sebagai kebudayaan angsa yang sudah berada pada posisi yang memiliki makna bagi seluruh bangsa Indonesia. Dalam kebudayaan nasional terdapat unsur pemersatu dari Banga Indonesia yang sudah sadar dan menglami persebaran secara nasional. Di dalamnya terdapat unsur kebudayaan bangsa dan unsur kebudayaan asing, serta unsur kreasi baru atau hasil invensi nasional. Direktorat Sejarah dan Nilai Tradsional, Kongres Kebudayaan 1991: Kebudayaan Nasional Kini dan di Masa Depan,
Wujud kebudayaan daerah di Indonesia
Kebudayaan daerah tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di seluruh daerah di Indonesia. Setiap saerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda.
Rumah gadang, rumah adat sumatera barat
§  Aceh: Rumoh Aceh
§  Sumatera Barat : Rumah Gadang
§  Sumatera Selatan : Rumah Limas
§  Jawa : Joglo
§  Papua : Honai
§  Sulawesi Selatan : Tongkonang (Tana Toraja), Bola Soba (Bugis Bone), Balla Lompoa (Makassar Gowa)
§  Sulawesi Tenggara: Istana buton
§  Sulawesi Utara: Rumah Panggung
§  Kalimantan Barat: Rumah Betang
§  Nusa Tenggara Timur: Lopo
§  Maluku : Balieu (dari bahasa Portugis)
Tarian

Tarian Pakarena di pulau Selayar di masa Hindia Belanda
§  Aceh: Saman, Seudati
§  Betawi: Yapong
Tari jaipong, Tarian daerah Jawa Barat
§  Nias : Famaena
Lagu

§  Maluku :
§  Minangkabau :
§  Aceh :
Alat musik

§  Jawa: [[Gamelan][kendang jawa]].
§  Sasando
§  Tifa
§  Saluang
§  Rebana
§  Bende
§  Kenong
§  Serunai
§  Jidor
§  Saron
§  Kecapi
§  Bonang
§  Calung
§  Rebab
Gambar
§  Jawa: Wayang.
§  Tortor: Batak
Patung
§  Jawa: Patung Buto, patung Budha.
§  Bali: Garuda.
§  Irian Jaya: Asmat.
Pakaian

§  Jawa: Batik.
§  Sumatra Utara: Ulos, Suri-suri, Gotong.
§  sumatra selatanSongket
§  Lampung : Tapis
§  Bugis - MakassarBaju Bodo dan Jas Tutup, Baju La'bu
Suara
§  Jawa: Sinden.
§  Sumatra: Tukang cerita.
§  Talibun : (Sibolga, Sumatera Utara)
Sastra/tulisan

§  Jawa: Babad Tanah Jawa, karya-karya Ronggowarsito.
§  Bali: karya tulis di atas Lontar.
§  Sumatra bagian timur (Melayu): Hang Tuah
§  Sulawesi Selatan Naskah Tua Lontara
§  Timor Ai Babelen, Ai Kanoik




Makanan

Aceh

§  Timpan
§  Mi Aceh
§  Pulut

Sumatera Utara

§  Tuak
§  Kwetiau
§  Pangsit
§  Pok pia
§  Arsik

Sumatera Barat

§  Rendang
§  Sarabi

Jambi

Sumatera Selatan

§  Kerupuk
§  Tekwan
§  Model
§  Tekwan

Masakan

 Minuman

Riau

Lampung

§  Seruwit

Banten

§  Emping

 DKI Jakarta

§  Emping
§  Geplak
§  Risoles

Jawa Barat

Bandung-Priangan

§  Karedok
§  Batagor
§  Lotek
§  Serabi
§  Colenak
§  Combro
§  Colenak
§  Misro
§  Peuyeum
§  Cireng
§  Gepuk
§  Bajigur
§  Bala-bala
§  Gehu

Cirebon

Bogor

Jawa Tengah

§  Kota Bondowoso: Tape (Tapai)
§  Kota Jember: Suwar-suwir
§  Kota Kediri: Tahu
§  Kota Lamongan: Tahu campur
§  Kota Madiun: Pecel [1]
§  Kota Bojonegoro: Ledre ( kue / keripik pisang raja )
§  Kota Pekalongan: Megono
§  Kota Purwokerto: Mendoan

Semarang

§  Lumpia/Lumpia Semarang, Tahu Pong, Tahu Gimbal, Sego Ayam(Nasi Ayam)

Banyumas

§  Lanting

 Slawi

Jepara

losari barat,mojokerto,gedeg,indonesia

 [sunting]Solo

§  Dawet
§  Ampyang

Yogyakarta

§  Bakpia
§  Geplak
§  Getuk
§  Klepon
§   
§  Mendut
§  Pecel
§  Timus
§  Tumpeng
§  Urap

 Jawa Timur

§  Bakso
§   
§   

Madura

§  Gulai
§  Klepon
§  Sate
§  lepet

Bali

Makanan

 Jajanan

Nusa Tenggara Barat

Kalimantan Barat

§  Ca Kwe

Kalimantan Selatan

Kalimantan Tengah

Kalimantan Timur

 Sulawesi Utara

 Masakan

§  RW

Minuman

§  Gohu

 Sulawesi Selatan

Penganan

§  Nagasari/Doko'-doko'unti

Masakan

 Sulawesi Tenggara

§  Soami (Daerah Buton dan Wakatobi)
§  Kambalu (Daera Wangi-wangi)
§  Luluta (Daera Wangi-wangi)
§  Heb'atu (Daera Wangi-wangi)
§  Gule-gule (Daera Wangi-wangi)
§  Susuru (Daera Wangi-wangi)

Maluku

§  Papeda
§   

Lain-Lain

Kue Tradisional Fermentasi




Created by:NURUL ISTQOMAH
IX_G